Sungai Bawah Tanah Gua Ngerong Dapat Cukupi Kebutuhan Listrik dan Air Warga Kecamatan Rengel-Grabagan
Banyak yang belum mengetahui kalau
potensi hidrologi karst dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Salah satu penelitian yang perlu mendapat
dukungan untuk dapat direalisasikan adalah penelitian skripsi sarjana Teknik
Elektro ITS, Anggie Priyowinata. Dari penelitian tersebut terungkap, sumber
daya hidrologi kawasan karst Tuban yang berada di Kecamatan Rengel, bisa digunakan untuk
mencukupi kebutuhan air bersih warga Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban serta kebutuhan listriknya melalui alat pembangkit listrik.
Pembangkit tenaga listrik yang dimaksud Anggie adalah pembangkit tenaga listrik berbasis pada teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Mikro Hidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Energi tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator listrik. Dengan konsep tersebut warga hanya membayar pemakaian debit air untuk bisa menikmati energi listrik. Berikut penuturan Anggie dalam publikasi penelitiannya.
Pembangkit tenaga listrik yang dimaksud Anggie adalah pembangkit tenaga listrik berbasis pada teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Mikro Hidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Energi tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator listrik. Dengan konsep tersebut warga hanya membayar pemakaian debit air untuk bisa menikmati energi listrik. Berikut penuturan Anggie dalam publikasi penelitiannya.
“PLTMH disini akan berperan ganda, jika pada siang hari listrik akan digunakan untuk pengairan penduduk sedangkan pada malam hari akan digunakan untuk penerangan penduduk yang belum teraliri listrik”.
Temuan tersebut dapat memecahkan
permasalahan warga Kecamatan Rengel pada saat ini yang belum banyak mengetahui
manfaat hidrologi sungai bawah tanah yang ada didaerahnya. Anggie membuka mata
publik bahwa hidrologi karst untuk rakyat bukan hanya sebagai monopoli dunia
indistri. Kesulitan Warga Kecamatan Rengel pada musim
kemarau yang membuat sengsara selama ini, dapat teratasi dengan
pemanfaatan air karst sebagai PLTMH.
Warga Kecamatan Rengel dan Grabagan tidak harus antri lagi berjam-jam untuk memperoleh air bersih. Selain harus antri, warga juga harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli air dan untuk membeli bahan bakar. Untuk mengatasi kesulitannya selama ini, warga Kecamatan Rengel menyedot air dari Sungai Ngerong yang jaraknya hampir 2 Km dari perumahan penduduk dengan mesin diesel. Bahkan untuk memperoleh air warga juga harus rela berjalan sejauh 2 km hingga 4 km.
Menurut Anggie, jika setiap tahun seperti ini, maka warga akan kesulitan air dari tahun ke tahun dan pendapatan warga akan berkurang untuk membeli air dimana 30 % warga Kecamatan Rengel dan Kecamatan Grabagan bermata pencaharian sebagai buruh tani. Selain sulit air, sebagian warga desa Rengel juga belum mendapat akses listrik dari PLN.
Disebutkan bahwa rasio elektrifikasi untuk kecamatan Rengel mencapai 47,90 % artinya separuh lebih rumah tangga yang belum teraliri listrik berada di Kecamatan Rengel.
Warga Kecamatan Rengel dan Grabagan tidak harus antri lagi berjam-jam untuk memperoleh air bersih. Selain harus antri, warga juga harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli air dan untuk membeli bahan bakar. Untuk mengatasi kesulitannya selama ini, warga Kecamatan Rengel menyedot air dari Sungai Ngerong yang jaraknya hampir 2 Km dari perumahan penduduk dengan mesin diesel. Bahkan untuk memperoleh air warga juga harus rela berjalan sejauh 2 km hingga 4 km.
Menurut Anggie, jika setiap tahun seperti ini, maka warga akan kesulitan air dari tahun ke tahun dan pendapatan warga akan berkurang untuk membeli air dimana 30 % warga Kecamatan Rengel dan Kecamatan Grabagan bermata pencaharian sebagai buruh tani. Selain sulit air, sebagian warga desa Rengel juga belum mendapat akses listrik dari PLN.
Disebutkan bahwa rasio elektrifikasi untuk kecamatan Rengel mencapai 47,90 % artinya separuh lebih rumah tangga yang belum teraliri listrik berada di Kecamatan Rengel.
Teknologi
PLTMH yang ditawarkan Anggie terisnpirasi dari penelitian LIPI. Potensi debit
air sungai bawah
tanah yang berada
di Goa Ngerong didapatkan dari hasil
penelitian oleh LIPI
(Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) pada tahun 2002 cukup besar,
yakni sekitar 773.6 l/detik yang berada dihulu sungai bawah
tanah sedangkan dipintu keluar goa debitnya mencapai 573.7 l/detik. Selain
menemukan potensi sungai bawah tanah tersebut, LIPI juga menemunkan air terjun bawah
tanah setinggi 5 meter.
Sketsa Sungai Bawah Tanah Gua Ngerong dan Konsep PLTMH. |
Download jurnal penelitian lengkapnya.
Sungai Bawah Tanah Gua Ngerong Dapat Cukupi Kebutuhan Listrik dan Air Warga Kecamatan Rengel-Grabagan
Reviewed by Unknown
on
20.54
Rating:
Tidak ada komentar: